Pulang ... kembali ... meninggal ...
Pernah kepikiran atau kebayang bakal meninggal? ya gua tau yang namanya hidup, mati, jodoh, dan rezeki udah Allah yang ngatur dan hanya Allah yang tau. Tapi apa pernah?.. Serem sih kalo ngomingin ini, apalagi dari segi agama. tapi gua mau sedikit share pengalaman itu. Iya, gua pernah kepikiran dan kebayang kalo gua bakal meninggal.
Waktu itu gua kelas 2 SMK. hari kamis, pas mau pulang. engga tau kenapa, tiba-tiba perasaan gua engga enak banget dan kuat banget. Gua kaya orang lemes gitu, trus marah-marah, kesel, bete, kalo kata temen gua mah "uring-uringan". Ada yang disamping gua gua pukul-pukulin. temen-temen gua pada heran, gua engga pernah kaya gitu. Tapi namanya juga anak-anak, mereka pikirnya gua galau lah, sedih karna gebetan lah -,-
Engga tau kenapa, gua kepikiran mama, bapa, aa dan mba. Engga tau kenapa gua khawatir sama mereka, apa mereka baik-baik aja, gua takut kenapa-kenapa sama mereka, seakan-akan gua bakal kehilangan mereka buat selamanya. Kebetulan gua bawa handphone saat itu, akhirnya gua sms mereka "engga kenapa-kenapa kan?". satu per satu mereka bales sms gua
aa : "engga kenapa2, emang kenapa li?"
mba : "engga kenapa2"
bapa : "kenapa li?"
mama : "engga kenapa2, kamu kenapa de?"
Airmata pun keluar.. berasa bakal kehilangan mereka, takut engga bisa ketemu mereka lagi. Dan mama telpon gua, karna dikelas engga ada guru jadi gua angkat.
mama : kamu kenapa de?
gua : engga ma, tadi perasaannya engga enak aja, tp engga kenapa2 kan?
mama : engga ko, kamu nangis?
gua : iya ma, tadi engga enak banget perasaannya
mama : yaudah, baca doa aja
gua : iya ma :')
Ngeliat gua nangis, sahabat2 gua pada ngerubungin gua. Mereka nanya "lel, lu kenapa? ko nangis?" gua cuma bisa jawab "engga apa-apa" sambil ngusap airmata gua. You know what? gua engga bisa berhenti nangis, pas ngeliat sahabat-sahabat gua pada nanya, pada ngerubungin gua, terbesit dipikiran gua "Ya Rabb, mereka perhatian banget, aku engga mau kehilangan mereka. Jaga keluarga ku juga diluar sana". Tiba-tiba ada bayangan gua ketabrak pas pulang sekolah. tangisan gua makin kejer. Temen sebangku gua cuma bisa ngeliatin gua sesekali nenangin gua.
pas gua nangis ada beberapa temen sekelas gua yang ketawa2. dan lagi-lagi, gua berpikir engga bakal denger canda tawa mereka, engga bisa ketawa lagi bareng mereka. Gua nangis sampe bel pulang, dan gua pun ikut pulang dengan keadangan mata merah abis nangis. Dari kelas gua udah takut apa yang ada dibayangan gua bakal terjadi, gua cuma bisa berdoa. Dan Alhamdulillah, gua nyampe rumah selamat, begitu juga keluarga gua, mereka sampe rumah pada waktunya kecuali mba yang memang udah ngekost. Dirumah gua masih ngebayangin yang tadi, dan gua nangis lagi, nangis ... dan nangis. Itu berlanjut sampe besok.
Jumat, seperti biasa sekolah gua ada senam. Yang biasanya gua semangat, ini engga. Gua masih kebayang sama yang kemaren, rasnaya pengen pingsan. Selesai senam, gua kekelas. duduk dibangku, pegang anduk kecil, dan gua nangis lagi. Sama kaya kemaren, gua terus kebayang yang kemaren. Denger suara temen2 gua, tawa mereka, berdosa banget kalo gua nginggalin mereka. Gua banyak salah sama mereka. Lagi.. sahabat2 gua nyamperin gua, pertanyaan yang sama "lel, kenapa ko nangis?" "lu kenapa sih lel?". Makin kejer gua nangis, gua ga bisa cerita sama mereka, gua gamau ngeliat mereka, gua sayang mereka, gua ga mau kehilangan mereka, gua ga mau meninggal dulu.
"Ya Rabb, aku makhluk Mu yang paling berdosa, yang paling hina. jaga mereka Ya Rabb, biarkan mereka terus bahagia. Jika memang ini saatnya, aku hanya bisa pasrah. Keluargaku, saudaraku, sahabatku, teman2ku. Terima kasih atas semuanya, terima kasih atas kebahagiaan yang Engkau berikan kepada ku melalui mereka. Izinkan aku meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah, dalam keadaan beribadah, dalam kebaikan. ya Rabb, Kau pemilik alam ini, beri aku hidayah-Mu. Izinkan aku disamping-Mu dan tolong jaga mereka" :') aamiin
@laelybani's Experience
Pelajar..
Kamis, 04 April 2013
Senin, 11 Maret 2013
Bahan Pidato (Ujian Praktek)
ini bahan pidato gua buat Ujian Praktik Bahasa Inggris. Waktu itu dikasih 3 tema. Yang pertama world of working, yang kedua profesi, yang ketiga daily activity. Gua tertarik ngambil tema yang kedua. Awalnya gua mau penyanyi, tapi setelah gua pikir-pikir, gua mau yang berbeda, and finally pidato gua tentang Comic. alasannya yang pertama pasti beda dari temen-temen gua, trus gua juga suka banget sama dunia Comic. dan ini salah satu apresiasi gua terhadap dunia Stand Up Comedy khususnya di Indonesia :)
Here, I wanna telling
you about Comic or Stand Up Comedian. Comic or stand Up Comedian is a comedian
performs in front of live audience, speaking directly to them in Stand Up
Comedy Show. In Stand Up Comedy the comedian usually recites a fast-paced
succession of humorous stories, short jokes called “bits”, and one-liners,
which constitute what is typically called a monologue, routine or act some.
Many things important comic have to do:
1. Don’t
try to by funny. I mean, let the audience laugh at the material presented, not
at Comic. So they not befunny like wearing strange clothes and stuttering.
2. Don’t
tell street joke. That is Comics shouldn’t bring any general material or have
ever heard of many people. So they made materials should carry himself.
3. Don’t
tell story. Comic not to be bring materials like stories that are too long.
They must bring the short joke.
4. Be
serious. Comics that appears to look serious, not “cengengesan” like most
comedian. That is because Stand up Comedy is a comedy high class.
5. Relax.
A Comic also be relaxed, because then they will bring the materials more
easily.
Some famous Comics from
USA like Robin Williams, Jim Carrey, Jerry Seinfeld, Bill Cosby, Steve martin,
and Rodney Dangerfield. And then from Indonesia like RadityaDika,
PandjiPragiwaksono, Ernest Prakasa, G Pamungkas and McDany.
Kamis, 25 Oktober 2012
Nikah Muda
Artikel
yang saya buat adalah tentang nikah muda. Yang jadi pertanyaan petama, kenapa
beberapa pasangan memutuskan untuk menikan muda? Padahal menurut saya menikah
muda itu tidak gampang, dari mulai restu orangtua sampai menjalani kehidupan
selanjutnya. Lalu kenapa mereka mau menikah muda? Yakin udah mampu secara
materi dan psikologis? Yakin udah bisa hidup tanpa orangtua dan jadi orangtua?
Jika
orangtua sudah merestui kita untuk menikah, itu artinya gerbang menuju
kehidupan yang baru dan lebih baik sudah terbuka. Tapi tidak sedikit orangtua
yang tidak mau membuka gerbang itu, bahkan mengunci rapat-rapat. Alasannya
banyak, ada yang bilang si calon menantu harus kerja lah, harus mapan lah,
harus ganteng lah. Sebenarnya si calon menantu itu tidak sesuai dengan
keinginannya. Ya, namanya juga orangtua
pasti ingin yang terbaik untuk anaknya
Restu
sudah ditangan, saatnya merencanakan pesta pernikahan. Pertanyaan klasik dari
orangtua adalah “kamu punya tabungan berapa?”. Untuk orang yang menganggap
sakral pernikahan pasti punya prisnsip, pernikahan itu sekali seumur hidup.
Jadi banyak dari mereka yang beranggapan begitu pasti ingin momen pernikahannya
berkesan kadang terkesan mewah. Budget adalah faktor utama untuk mereka yang
ingin merayakan pesta pernikahannya dengan mewah. Mereka yang menikah muda, apa
punya prinsip yang seperti itu? tapi apa mereka punya dana yang cukup? Dana itu
pun tidak hanya digunakan untuk pesta pernikahan, tapi juga untuk masa depan.
Apa tabungan mereka cukup untuk biayai hidup mereka selanjutnya? Itu bisa jadi
pertimbangan pertama.
Selanjutnya
setelah acara pernikahan, atau saat menjalani kehidupan berumahtangga.
Persiapannya juga sama seperti pranikah. Biaya kehidupan dan mental termasuk
faktor yang harus disiapkan untuk berumah tangga. Untuk biaya kehidupan,
seperti bangun rumah sendiri atau bayar kontrakan. Bu Amel bilang, adat orang
batak kalau sudah menikah harus angkat kaki dari rumah orangtua setelah pesta
pernikahan selesai. Lagi pula tidak selamanyakan kita numpang dirumah orangtua.
Tidak hanya biaya rumah, tapi juga air, listrik, dan juga telepon jika ada.
Biaya semacam itu tidak sekali dua kali dibayar, tetapi rutin tiap bulan.
Bayangkan, kalau calon suami kita siap sacara mental tapi tidak secara materi,
itu hukumnya makruh dalam agama Islam. Dan yang ini, bisa jadi pertimbangan
kedua.
Mental,
sangat utama. Menurut pantauan yang saya lakukan terhadap orang-orang yang
dilingkungan saya, sekitar 70% pasangan yang menikah muda belum siap mental.
Sebagai contoh, suatu hari saya mengunjungi warnet langganan saya untuk
mengerjakan tugas. Diwarnet tersebut tidak ada sekat, jadi kita bisa lihat apa
yang dilakukan pengunjung warnet tersebut. Ada seorang perempuan, jika saya
taksir umurya sekitar 22-23 tahun. Dia tidak sendiri, dia datang kewarnet itu
dengan anak kecil yang saya kira adalah adiknya, tapi ternyata itu adalah
anaknya. Anaknya sekitar 3-4 tahun. Ideal umur perempuan untuk menikah sekitar
20-25 tahun. Jika dihitung, perempuan yang saya temui diwarnet itu, menikah
pada umur 20 tahun. Memang ideal, tapi balik lagi pada maslaah mental.
Yang
sangat terlihat jika perempuan itu belum siap mental untuk menikah, pada saat
saat anaknya menangis ingin pulang. Bukannya menuruti apa yang diminta si anak,
perempuan tersebut malah memarah-marahi anaknya, dan dia juga asik bermain
dengan komuter yang ada didepannya. Anaknya tidak diperdulikan perempuan itu.
Itu tandanya, si perempuan masih ingin bermain, masih ingin bersenang-senang
disaat sia sudah punya anak. Saya cukup miris melihatnya, kasian jika begini
anak dan orangtua pasangan lah yang jadi korban kelabilan ibu atau ayahnya yang
belum siap mental untuk menikah.
Untuk
remaja seperti anak SMK dan SMA rawan dengan nikah muda. Kebanyakan kasusnya
adalah si perempuan sudah berbadan dua. Mau tidak mau si laki-laki harus
bertanggungjawab dengan manikahi si perempuan. Disinilah letak permasalahannya.
Jika laki-laki sudah mapan dan siap untuk berumah tangga, nasib baik si
perempuan. Tetapi bagaimana jika sebaliknya, laki-laki itu masih sekolah, belum
punya penghasilan, belum siap untuk punya menikah, punya anak dan sebagainya.
Dan masih untung jika orangtua keduanya mau menampung mereka. jika tidak, mau
tinggal dimana mereka? mungkin mereka bisa jadi gelandangan.
Balik
lagi ke masalah kehidupan berumahtangga. Tidak siapnya mental pasangan yang
menikah muda akan meimbulkan sikap labil, keegoisan, dan masa muda yang kurang
bahagia. Kadang kekerasan dalam rumah tangga menjadi permasalahan selanjutnya. Perang
kata-kata, istri yang sering dipukul, dimarahi, dimaki-maki, dianiaya, bahakan
sampai ada yang dibunuh. Mengerikan! Kadang ada orangtua yang sengaja atau
tidak sengaja berkelahi atau berkelahi didepan anak mereka yang masih kecil.
Itu akan merusak mental si anak.
Faktor
menikah muda cukup banyak, dari orangta itu sendiri yang memang menginginkan
anak perempuannya menikah muda dengan alasan takut jadi perawan tua, ada juga
dari pergaulan. Pergaulan adalah faktor yang berbahaya jika remaja itu sendiri
tidak pandai mencari teman sebaya yang bisa membawa dia ke jalan yang positif. Misalnya
dia bergaul dengan anak-anak berandal, dikenalkanlah dia dengan seorang
laki-laki yang juga berandal, berpacaran, seks bebas dan hamil diluar nikah.
Temannya yang lain pun juga menagalami kasus yang sama.
Ini
ancaman bagi remaja. Seharusnya mereka bisa belajar sampai tamat, kuliah kerja
dan menikmati masa mudanya. Tapi dengan kesenangan sesaat hancurlah kesengangan
yang lebih berharga dimasa mendatang. Kerja sama dari orangtua, anak, teman
sebaya, dan guru bisa membantu mengurangi jumlah angka menikah muda, kekerasan,
seks bebas, sampai kemiskinan. Pesan dari saya untuk para remaja putri, jaga
kehormatan kalian, itu aset yang tak ternilai yang akan membawa kalian pada
kehidupan masa depan yang indah. Semoga ini tidak terjadi kepada saya, kalian,
atau teman-teman kalian.
Sabtu, 13 Oktober 2012
Bondan Prakoso feat Fade2Black - Bunga
Dengar resapi camkan dan jangan berhenti
Karena sebuah pertanyaan perlahan menghampiri
Mendekat dan merusak sistem kerja otak kiri
Setiap detik berdetak menusuk-nusuk di hati
Karena sebuah pertanyaan perlahan menghampiri
Mendekat dan merusak sistem kerja otak kiri
Setiap detik berdetak menusuk-nusuk di hati
Dan kembali teringat raut wajahmu di angan
Taburan cinta mengikuti sebuah senyuman
Tapi dalam hati ini tak bisa ungkapkan
Nyaliku menciut, terlalu siang ‘tuk di ucapkan
Taburan cinta mengikuti sebuah senyuman
Tapi dalam hati ini tak bisa ungkapkan
Nyaliku menciut, terlalu siang ‘tuk di ucapkan
Skali lagi ku ingin kau mengerti
Rasa cinta ini sungguh sangat menyakiti
Tapi, ku hanya makhluk yang tidak bermateri
Di pandang sebelah mata, tak punya reputasi
Rasa cinta ini sungguh sangat menyakiti
Tapi, ku hanya makhluk yang tidak bermateri
Di pandang sebelah mata, tak punya reputasi
*Seakan mataku tertutup
Kuingin cinta ini dapat kau sambut
Harapkan prasaan ini kau tau
Sungguh ku ingin kau jadi miliku
Ingin skali kukatakan aku suka padamu
Namun cinta ini siksa jika aku ga’ ada kamu
Hendak jiwa kan mengikatmu di sisi
Namun berat tuk mengucap… cukup untuk ku kagumi
Namun cinta ini siksa jika aku ga’ ada kamu
Hendak jiwa kan mengikatmu di sisi
Namun berat tuk mengucap… cukup untuk ku kagumi
ABCD… kuharap kau mengerti
Semua ini bukan crita narasi deskripsi
Hanya perasaan suka namun sulit hati berkata
Bukan fiktif sdikit naïf hanya sebuah realita
Semua ini bukan crita narasi deskripsi
Hanya perasaan suka namun sulit hati berkata
Bukan fiktif sdikit naïf hanya sebuah realita
Cinta ini derita kuharap kau juga merasa
Apa yang kurasa tanpa banyak tanda tanya
Rasa ini fakta… selektif bukan posesif
Ku tak ingin berdusta ….. ku cinta kau BUNGA…
Apa yang kurasa tanpa banyak tanda tanya
Rasa ini fakta… selektif bukan posesif
Ku tak ingin berdusta ….. ku cinta kau BUNGA…
Apa arti cinta kala Viagra bagai sebuah media
Cinta pelepas birahi tanpa ada ikatan jiwa dan raga (memang gila!)
Aku dan kalian semua berbeda, pandangan ku takkan pernah sama
Melirik arti cinta hanya dengan pandangan sebelah mata
Tak seorang pun brani menuduhku bahkan mem-vonis diriku
salah
Karena apa yang ku cari dan ku rasa tak menghasilkan apa-apa,
Karena apa yang ku cari dan ku rasa tak menghasilkan apa-apa,
karena cinta tercipta sbagai pemuas nafsu belaka
Takkan mengerti arti cinta.. karna kau hanyalah BUNGA…
Takkan mengerti arti cinta.. karna kau hanyalah BUNGA…
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel "Belenggu" Armijn Pane
Ini tugas bahasa Indonesia punya gua. Guru bahasa gua mau kelas gua dan kelas-kelas yang lain nyari novel. Katanya satu kelas minimal ada 5 novel roman. Akhirnya gua dan temen-temen gua nyari novel di Pasar Senen. Entah kenapa gua tertarik sama novel Belenggu ini. Ternyata novel yang kita bawa, kita analisa unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Dan ini hasil analisa punya gua. Maaf kalo jauh dari kata sempurna :)
A.
Pendahuluan
1.
Judul :
Belenggu
2.
Penulis : Armijn Pane
3.
Sinopsis :
Dia tertiarap dilantai, kedua belah tangannya bersila
menutupi matanya. Badannya tersentak-sentak karena menangis tertahan-tahan.
Kartono melutut, hendak mengangkat badan Yah. Yah menolak “Biarkan dahulu.”
“Air matanya yang membendung hati ku telah mengalir …
tidak kah ka ingat dengan Rohayah?”
Kartono bangun berdiri karena herannya : “Rohayah,
Rohayah!” katanya berulang-ulang seolah-olah menghafalkan nama Negeri, hendak
mengingatkan barang apa yang sudah dipelajarinya tentang Negeri itu.
“Engkaulah Rohaya? Rohayah kawanku dahulu?”
Rohayah tersenyum : “Bukan, kawanmu sekarang.” Katanya
pula sungguh-sungguh : “Percayalah engkau aku Rohayah? Dahulu aku menyebut
diriku Nyonya Eni, engkau percaya. Mengapakah aku tidak mungkin ROhayah? Apakah
perlunya engkau ketahui siapa aku sebenarnya? Apakah nama?”
Kartono tersenyumpula: “karena lagu lama timbul lagi,
lakon lama tersambung … ah, engkau rupanya selalu dalam hatiku …”
“Tertimbun
oleh ingatan akan gadis-gadis yang ribuan banyaknya”
Kartono
tiada peduli akan olok-olok itu, dia terus juga: “..terus pendam dalam
perbendaharaan hatiku tersimpan baik-baik..”
“yaitu sepenggal nama saja...”
“tiada
ku ketahui, timbul juga namamu dengan tiada kuketahui, karena bayang-bayangan
ingatan yang tergambar pada air mukamu”
“Tono,
tapi bayang-bayang saja, tetapi tahu tidak”
“Tahu,
tahu Yah, perasaanku tiada salah, pikiranku tiada tahu, tapi perasaanku merasa”
“Tapi
kalau tiada ku katakan”
“Engkau
aku tiada tahu”
“Engkau
tiada tahu aku Rohayah”
B.
Isi
1.
Unsur
Intrinsik
a.
Tema
Novel
ini berisi tentang kisah manusia biasa. Lebih dominan menceritakan cinta
segitiga antara Sukartono, Sumartini dan Rohayah.
b.
Amanat
Novel
ini mengajarkan kita untuk saling berbaggi dan tolong menolong dengan sesama.
Banyak kritikan tentang sosial yang tajam dan bisa menjadi sebuah pembelajaran
bagi generasi muda.
c.
Alur
Alurnya
campuran. Sebegai contoh pada saaat Kartono berada dikamar Rohayah, di situ
Kartono mencoba mengingat kembali masa-masa dia bersama Yah waktu dulu. Dan
setelah itu Kartono dan Yah semakin dekat, Kartono sering mengunjungi Yah.
d.
Latar
1.
Latar tempat : di Rumah Sakit, Kamar yah, Bandung dan Tanjung Priok
2.
Latar waktu : Pagi, siang dan malam hari
e.
Sudut
pandang
Sudut
pandang pada novel Belenggu, Armijn Pane tidak menceritakan tentang dirinya,
melainkan dia menceritakan orang lain. Dengan kata lain, pengarang sebagai
orang ketiga.
f.
Tokoh
a. Sukartono : Baik, sangat mencintai pekerjaannya, penyayang, dan sabar
b. Sumartini : Modern, mandiri, dan memiliki ego yang tinggi
c. Rohayah : Lemah lembut, dan Penuh perhatian
g.
Bahasa : Bermajas
dan berdiksi
1.
Majas
· Personifikasi
“Yah, tiada gelap, tiada
tersembunyi, ialah pemandangan luas, disinari matahari, pemandangan lepas,
tiada teralang oleh barang sesuatu juga. Tini gelap, pintu jiwanya tertutup,
dikuncinya, kesimpulan pikiran yang hidup tersembunyi dalam dirinya. Tini
gunung berapi yang banyak tingkah.”
·
Metafora
“Ah,
engaku seperti anak yang merenyeh-renyeh”
·
Hiperbola
“Engkau
menempuh jalan kesenangan, aku menempuh jalan berduri, melukai seluruh jiwaku”
2.
Diksi
· Makan
angin : Jalan-jalan
· Air
muka : raut wajah
· Lagu
lama :
kenangan
· Kerasan :
merasa senang disuatu tempat
2.
Unsur
Ekstrinsik
a.
Adat :
Jika
suami pulang kerja, hendaknya istri menyambutnya, mempersilakan duduk,
menganggalkan sepatunya.
b.
Etika :
Kartono, seorang dokter yang selalu
ramah kepada setiap pasiennya.
C.
Komentar / Pertimbangan
1.
Baik
Novel ini mengajarkan kita
untuk rela berbagi dan berkorban untuk orang lain. Dan yang membuat menarik
dari novel ini adalah permainan perasaan pengarangnya. Dan novel ini adalah
peralihan bahasa Melayu modern ke bahasa Indonesia.
2.
Buruk
Novel Belenggu adalah
imitasi dari roman barat, karena banyak menggunakan bahasa Melayu dan bahasa
Belanda. Bagi yang sudah biasa dengan bentuk buku roman barat modern pasti
mengerti maksud dari pengarang. Tetapi bagaimana mereka yang tidak mengerti
bahasa belanda, mereka kesulitan untuk memahami jalan cerita.
D.
Penutup
Meskipun tidak sedikit
pembaca yang kesulitan memahami bahasa yang digunakan, tetapi novel ini tetap
dinikmati dan penuh dengan muatan pesan yang dapat direnungkan dan
diterjemahkan lebih dalam. Permasalahan dalam cerita juga tidak terlalu rumit,
karena cerita diambil dari kisah kehidupan manusia biasa. Jadi buku ini dapat
dibaca oleh para remaja dan orang dewasa yang ingin mengisi waktu senggangnya.
”Lupakanlah, matikanlah angan-angan.
Lepaskanlah belenggu ini. Buat apa bergantung pada zaman dahulu”.Coba
angan-angankan, jiwa digantung! Mari tuan-tuan, nyonya-nyonya, disini ada jiwa
digantung!”
”Haru biru yang selama ini
dalam hatinya sudah hilang sama sekali. Belenggu yang sebagai mengikat
semangatnya sudah terlepas. Di hadapan mata semangatnya dengan terang memanjang
jalan yang akan ditempuhnya.”
Jumat, 24 Agustus 2012
Tips Hidup Bahagia
Hasil
survei dari perjalanan hidup gua. Ini yang gua lakuin kalo lagi banyak masalah.
Silahkan dicek! Dipraktekin? Beuh boleh banget :D
1. Cukup Tidur , hal ini akan membuat kita lebih cerdas, baik hati, dan pemecah masalah yang handal.
1. Cukup Tidur , hal ini akan membuat kita lebih cerdas, baik hati, dan pemecah masalah yang handal.
2. Lakukan Segala Sesuatu Dengan Semangat. semangat itu menular, dan menjadi orang yang pertama menularkan semangat akan jadi kebahagiaan tersendiri.
3. Jangan Menyesal Mengatakan TIDAK , mengambil dan menerima keputusan sendiri dengan bijak.
4. SENYUM :D cara paling mudah untuk hidup bahagia.
5. Berbaik Sangka Kepada Orang Lain.
6. Bersyukur dan berdoa
InsyaAllah
bermanfaat dan berhasil. Selamat mencoba!
Menentukan Masa Depan
Menurut gua, hal yang paling membingungkan dalam hidup
gua itu di saat gua harus MENENTUKAN MASA DEPAN. ckckckck bingungnya pasti
ketulungan :p
ada tiga pilihan :
1. KERJA
Kelas dua SMK adalah masa perkenalan dunia kerja. dan sekarang gua ngerasain kaya apa orang kerja di perusahaan retail ( sejenis supermarket ) sama di kantor ( tepatnya di kantor Bea Cukai ). di kedua bidang itu, kontras banget. di retail tuh rameeee banget, cape berdiri mulu, tapi asik sih. nah kalo di kantor, kalo lagi engga ada kerjaan cuma bengong-bengong aja bete, tapi enak cuma duduk, terus ruangannya berAC. nah gua sendiri butuh waktu buat beradaptasi di dunia kerja. (ah ribet) intinya kalo gua kerja, pertanyaannya. Gua harus kerja dimana? Dibagian apa? Terus gua punya skill apa (komputer doang pasti engga cukup)? Hadeeh _ _"
2. KULIAH
Pernah ada pikiran buat kuliah, gua pengen nambah ilmu, nambah temen, nambah pengalaman. Dan ortu juga setuju bahkan ngedesak gua harus kuliah. tapi setelah PKL, gua berubah pikiran ternyata enak juga kalo kerja, ada penghasilan sendiri. Tapi kalo dipikir-pikir lagi, gua masih muda, gua masih punya masa depan, sayang banget kalo gua langsung kerja dan orang tua gua juga pengennya gua kuliah. Intinya kalo gua kuliah, pertanyaannya. Gua kuliah dimana? Jurusan apa? Sampe D3 apa S1? Terus kalo udah sarjana mau kerja dimana? (balik lagi ke masalah nomer 1) hadeeh _ _"
3. NGANGGUR
Pilihan yang bodoh !!
ada tiga pilihan :
1. KERJA
Kelas dua SMK adalah masa perkenalan dunia kerja. dan sekarang gua ngerasain kaya apa orang kerja di perusahaan retail ( sejenis supermarket ) sama di kantor ( tepatnya di kantor Bea Cukai ). di kedua bidang itu, kontras banget. di retail tuh rameeee banget, cape berdiri mulu, tapi asik sih. nah kalo di kantor, kalo lagi engga ada kerjaan cuma bengong-bengong aja bete, tapi enak cuma duduk, terus ruangannya berAC. nah gua sendiri butuh waktu buat beradaptasi di dunia kerja. (ah ribet) intinya kalo gua kerja, pertanyaannya. Gua harus kerja dimana? Dibagian apa? Terus gua punya skill apa (komputer doang pasti engga cukup)? Hadeeh _ _"
2. KULIAH
Pernah ada pikiran buat kuliah, gua pengen nambah ilmu, nambah temen, nambah pengalaman. Dan ortu juga setuju bahkan ngedesak gua harus kuliah. tapi setelah PKL, gua berubah pikiran ternyata enak juga kalo kerja, ada penghasilan sendiri. Tapi kalo dipikir-pikir lagi, gua masih muda, gua masih punya masa depan, sayang banget kalo gua langsung kerja dan orang tua gua juga pengennya gua kuliah. Intinya kalo gua kuliah, pertanyaannya. Gua kuliah dimana? Jurusan apa? Sampe D3 apa S1? Terus kalo udah sarjana mau kerja dimana? (balik lagi ke masalah nomer 1) hadeeh _ _"
3. NGANGGUR
Pilihan yang bodoh !!
Satu lagi. Ini bener-bener
bikin gua berfikir ya itu pilihan yang harus gua pilih. bapa bilang gini sama
gua “li, ambil akper (akademi perawatan) aja, biar nanti kalo bapa udah tua ada
yang ngurus”. Huuaa.. kata-kata itu terngiang-ngiang tiap hari. Apa yang bapa
bilang beneritu bukan buat masa depan gua aja tapi buat masa tua bapa sama mama.
Gua selalu ngebayangin
betapa indahnya masa depan keluarga gua ini. Kaka kua yang cowok kerja
dikantor, kaka gua yang cewek sekarang kuliah di politekkes gizi (yang nanti
kerjanya kaya dirumah sakit dibagian masak buat para pasien, kandungan yang ada
didalam makanan rumah sakit kan engga boleh sembarangan. Itu lah kenapa
makanannya hambar, karna orang ahli gizi tau takaran ini itu dalam makanan),
terus gua jadi perawat. Bapa mama engga perlu jauh-jauh dipanti jompo buat
nikmatin masa tuanya. Udah ada gua yang siap ngerawat mereka dan kaka gua yang
cewek yang nyediain makanan yang enak dan sehat buat mereka.
Hhhmm.. betapa manisnya
J . agak terharu kalo inget kata-kata bapa,
bukannya egois, tapi semua orang berhak menikmati masa tuanya dengan indah. Begitupun
dengan bapa sama mama, yang pasti pengen ngeliat anak-anaknya sukses, berguna,
dan bisa ngebahagiaan mereka.
Semoga apa yang gua pilih dihidup gua adalah berkah dari Allah dan
orangtua aamiin :D
Langganan:
Postingan (Atom)